Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Antara Pasar Senen dan Jatinegara

Gambar
                Tahukah kamu? Bahwa aku membeli secarik tiket yang ku beli di sebuah loket. Sambil kuusap air mataku. Haru biru menggebu-gebu di udara Jakarta yang pekat, namun kelabu. Suasana semakin mendukung saat rinai hujan turun membasahi tanah ibukota. Aku memandangi langit, seakan-akan hanya langit yang paham dengan keadaan hatiku ini. Kau tahu betul, langit. Batinku sembari menghembuskan napas, begitu berat rasanya. Sangat berat.          

Pesona Jakarta

Gambar
Jalan Ir. H. Thamrin, Jakarta Pusat "Banyak orang bilang Kota ini penuh sesak Hiruk pikuk jalanan penat Hingar bingar menyeruak Mencekat Memikat" Jakarta, 29 Juli 2016.

Kita Bersama

Gambar
Courtesy: http://2.bp.blogspot.com Mimpikan aku lagi Di sebuah stasiun tua Dengan gerbong pensiunnya Antara Pasar Senen dan Jatinegara Kau masih menatap kaca jendela Buram, namun masih jelas adanya Dan di sana Kita bersama

Trip To Bandung - Jakarta: Part 2

Gambar
Hari 2: 28 Juli 2016               Dini hari, mobil yang dikendarai oleh Kak Fahmi melaju kencang di jalanan raya karena pada jam 02.00 jalan sepi dan udara dingin cukup menyeruak sehingga semua yang ada di dalam mobil krukupan sarung dan jaket. Semua tertidur walau kaki tidak bisa diluruskan yang menyebabkan kelelahan. Namun, tak apa demi melihat sunrise di Tebing Keraton daerah Dago Atas atau Jalan Ir. H. Juanda, Lembang. Jalannya semakin sempit dan agak rusak. Namun, mobil tetap melaju dan menanjak. Tiba di tempat parkir pukul 03.00 dan kami istirahat sejenak dan mencoba memejamkan mata kembali karena tadi sedikit terjaga saat mobil menanjak. Beberapa menit kemudian, kami pun bersiap-siap untuk berjalan kaki kurang lebih 3 km untuk mencapai lokasi Tebing Keraton. Hawa dingin langsung mengepul begitu pintu mobil terbuka. Langsung saja kami bersiap-siap dengan membawa sarung, jaket, bersepatu agar mengusir hawa dingin namun tetap saja udara di sini sungguh dingin juga sejuk. As

Trip To Bandung - Jakarta: Part 1

Gambar
Persiapan        Memang pada saat itu sudah merencanakan akan liburan namun belum menemukan tempat tujuan yang pas dan waktu yang tepat. Maka dari itu, dulunya memang belum sempat terpikirkan akan kemana saja. Menjelang libur semester 2, munculah nama kota yaitu Bandung sebagai tujuan utama liburan kita. Belum ada juga bayangan di sana akan menginap dan akan kemana saja. Menjelang H-30 hari, aku, Erra, dan Fiana sudah akan membeli tiket pada siang hari. Kami menuju Stasiun Tugu Yogyakarta untuk membeli tiket di mesin penjual tiket otomatis. Rencana kami akan menaiki kereta kelas bisnis, pilihan kereta kelas bisnis yang ditawarkan rute Yogyakarta – Bandung hanya ada 4, yaitu Lodaya Pagi, Lodaya Malam, Mutiara Selatan, dan Malabar.

Kebumen Memotret: Dari Van der Wijk hingga Pantai Menganti

Gambar
       Awalnya, memang tak ada niatan sama sekali mengunjungi Kebumen, terlebih lagi belum begitu banyaknya orang yang menjadikan Kebumen sebagai destinasi wisata utamanya. Namun, aku memutuskan Kebumen menjadikan destinasi wisata short-getaway bareng temanku, Aji. Kami berencana ke sana karena kebetulan rumahnya Aji berada di Kebumen, sehingga untuk mengeksplor kotanya tak sulit.        Tiba di hari keberangkatan pada hari Jumat, aku dan Aji naik motor menuju Kebumen sekitar pukul 09.00 pagi. Kala itu masih cerah dan terang sehingga perjalanan pun lancar melewati Jalan Wates, Kulon Progo, Purworejo, dan hingga tiba di Kebumen hampir pukul 12.00 dan kami harus langsung sholat jumat.        Ngomong-ngomong, aku menginap di rumahnya Aji di Kecamatan Alian, Kebumen yang jalannya menanjak dan cukup jauh dari pusat kota, sehingga masih ditemukan pepohonan yang rimbun di kanan-kiri jalan.

Fireworks: Sparks That Shows To The Sky

Gambar
              Jadi gini, terkadang aku berpikir bahwa semua manusia mempunyai hak yang sama untuk menunjukkan kemampuan di dalam dirinya. Mungkin, ada yang belum terlihat, belum tergali potensinya, belum mengenali kelebihan yang ada di dalam dirinya, belum percaya diri dengan kemampuan yang ada di dalam dirinya, belum mengasah potensi yang ada dirinya. Jadi, mungkin kita semua pernah merasakan hal ini. Ya, terkadang aku juga merasakan hal seperti itu. Tapi, salah nggak sih jika kita ingin menunjukkan kemampuan kita di muka umum?        So, finally I learn about something that makes us know about our ability. We find something in deep of us and we know about it. I want to show that but I admit sometimes I feel shy to show, I feel "Oh My, should we show to the public?" and many more.

Kebumen Memotret: Puisi 1

Gambar
Pantai Menganti, Kebumen, Jawa Tengah

Jalan-Jalan Ke Surabaya: Part 2

Gambar
       DAY 2: 12 Januari 2016             Pagi hari di Waru, Sidoarjo. Rasanya nggak dingin kayak di Jogja gitu. Lumayan hangat dan kita bergegas siap-siap. Rencananya, kita mau ke Pulau Madura! Ya, ke Pulau Madura tepatnya mau ke Kota Bangkalan. Di sana ada apa ya? Awalnya aku juga nggak tahu pasti, namun di sana kita akn menginap di tempat temennya Dhika. Syukurlah seenggaknya bisa ke luar Pulau Jawa. Pagi itu, kami siap-siap mandi, dan sarapan sebentar. Dilanjut dengan packing singkat dan segera menuju mobil karena kami akan diantar ke Terminal Purabaya-Bungurasih. Di sana, kita nanti cari bus menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Senangnyaaaaa......        Tiba di Terminal Purabaya-Bungurasih, kami segera berlari menuju bis yang paling depan karena segera akan berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Dengan membayar Rp 6.000 per orang, kami diantar hingga ke Terminal yang berada di dalam Pelabuhan Tanjung Perak. Omong-omong soal pelabuhan, pelabuhan ini besar banget, sebelum sampai

Jalan-Jalan Ke Surabaya: Part 1

Gambar
       Awalnya sih, jujur gaada niatan sama sekali untuk melakukan trip ke luar kota. Apalagi, saat itu juga gak kepikiran buat main-main jauh di kala liburan semester 1. Namun, semua berubah ketika temanku, Retno dan Chozin mengajakku untuk ke solo. Bukan, kita ke Solo hanya one-day-trip alias trip seharian penuh kok. Yap. Tepat pagi itu aku masih ingat Chozin sms aku jika menanyakan apakah jadi ke Solo kita? Retno pun menanyakan hal yang sama padaku. Aku mulanya bingung, namun ku-iya-kan saja ajakan mereka. Hari sabtu kala itu, sungguh diluar dugaan sebenarnya, kami berangkat ke Solo tepat pukul 10.00 padahal merencanakan ke Solo jam 05.30 pagi. What a day !        Kita pun menghabiskan waktu di Solo. singkat cerita, pada perjalanan pulang di kereta Prameks, Retno menawariku hal yang diluar dugaan, ia mengajakku ke Surabaya! Apa? Surabaya? Aku belum pernah ke sana, hanya dulu lewat saja saat perjalanan dari Lamongan menuju Malang. Ah, rasanya ku ingin menghirup udara kota Surabaya y