Popularitas
B eberapa majalah, dan koran ditumpuk di ruang tamu yang terbuka. Agar, si Ridwan, dan Zul bisa membaca sekaligus dapat ilmu dari majalah atau koran tersebut. Tiba-tiba Ridwan dan Zul datang dengan membawa bola dan badannya penuh keringat karena habis dari lapangan yang terik serta panas. Tetapi, Ridwan menahan panasnya itu serta mengambil satu koran yang dianggapnya menarik. “Zul, ini koran tentang orang yang membikin negara kacau. Coba lihat , Pak Nazar sudah membuat ulah negara kita jadi kacau. Pak Nazar emang nyebelin. Gue nggak terima. Tega banget dia sama negara. Dasar ––––––“ kata Ridwan sambil mengekspresikan kemarahannya. “Wah, Pak Udin memang orangnya begitu. Elo nggak tahu ya? Makannya sering baca koran dong. Kayak gue gini.” Kata Zul membanggakan dirinya, “Eh tapi ngomong-ngomong, Pak Nazar lagi nggak waras nih. Buktinya dia mengganggu negara dan ia lari keluar negeri takut disini di cap koruptor. Padahal, disana ia di cap sebagai oran