Aku Tak Mau Lagi Jadi Layangmu


Pada waktu itu
Kau ulur aku hingga aku terbang tinggi
Melihat angkasa, langit biru, dan juga awan yang bergerombol
Kau tarik aku mendekati lapangan lalu terbangkan lagi hingga aku meninggi
Kau terus menerus mengulur dan menarik lalu kau berlari
Sampai suatu ketika...
Tali yang ada, putus sudah
Aku tergeletak tak berdaya
Jauh entah aku ada di mana
Kau terus menerus mencariku
Namun tak jua kau menemu
Sudahlah aku lelah jadi layangmu!

       Satu tahun berlalu dengan segala pengalaman dan kehidupan yang baru, jelas sebenarnya itu waktu yang cukup lama bagiku untuk bisa melupakanmu. Namun, sebenarnya aku belum benar-benar lupa padamu, aku masih ingat dan kau seakan-akan selalu hadir di dalam pikiranku, kapanpun. Walau, ya, aku lelah dengan segala caramu mendekatiku, aku juga lelah dengan caramu memperlakukanku, seolah aku ini permainan anak-anak seusia sekolah dasar yang diterbangkan meninggi dengan seikat tali dan dihiasi penuh warna-warni.
       "Kau sudah benar-benar lupa padanya kan?"
       "Ya, begitulah. Aku telah benar-benar tak ingin membahasnya lagi,"
       "Baiklah, aku hanya sekedar bertanya, memangnya aku salah?"
       "Tidak, namun membuatku jadi kepikiran lagi, kau mengerti kan?"
       "Kurasa ada satu hal yang harus kamu tahu. Dahulu memang kalian belum bersatu, namun kalian sangat dekat hingga karena suatu keadaan kalian pisah. Aku juga masih ingat betapa terpuruknya dirimu. Namun, satu hal, kau harus bangkit dari keterpurukanmu sekarang"
       "Ia tak menemukanku lagi"
       "Sampai kapan ia akan menemukanmu lagi? Bukankah kau harus bangkit dan menjadi baru lagi?"
       "Akan kucoba, Selena. Sebenarnya keterpurukanku ini tak masuk akal, namun aku sangat-sangat merindukannya,"
       "Tak ada gunanya kau merindukan orang seperti dia yang tak memberikan kejelasan. Baiknya kau mencari seseorang yang baru"
       "Seseorang yang baru ya? Baiklah, kurasa saranmu ini baik"
       "Jelas, kau butuh seseorang yang baru yang tak menganggapmu macam permainan anak sekolah dasar lagi."
       "Dan aku harus menemukannya"
       "Ya, harus menemukannya"
       "Kau memang sahabatku yang terbaik Selena!"
       "Kau saja yang berlebihan, Elisa. Jadi kau sudah tahu kan apa yang harus kamu lakukan?"
       "Sudah. Sekali lagi terima kasih!"



Yogyakarta, 18 Februari 2017.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Hadiah

Baksos MP 2015