Emosi dan Sosial Media

Pernah tidak bertanya-tanya kepada dirimu sendiri? Bagaimana menangani masalah yang ada? Bagaimana meredakan hati yang sesak, juga pengap? Bagaimana menjadikan hati tenang dan bahagia kembali? Lalu, bagaimana kita bisa meraih apa yang kita inginkan?
       Seputar pertanyaan itu selalu kita tanyakan, di hampir setiap waktu dan bahkan sering kepikiran tiba-tiba secara random. Bahkan, di saat yang tidak tepat sekalipun seringkali datang dan malah berujung tidak mood dan badmood pun menyerang secara mendadak. Ah, apa perlu mengelola emosi secara bijak? Perlu!
       Jadi, di usia ya 20-an ini, kita sering kepikiran, kalau kita sedih, mempertanyakan diri sendiri, krisis mental, dan berujung mental yang tidak baik-baik saja. Terkadang, kita berpikir, kesehatan mental itu benar dan ternyata sangat penting adanya. Sangat! Bahkan, bisa dibilang kesehatan fisik dan mental harus kedua-duanya didapatkan. Tidak hanya salah satu saja, melainkan wajib keduanya. Bukankah itu yang harus dilakukan? Iya, memang. Seringkali kita mengeluh tentang hidup kita yang sepertinya tidak ada progress, justru malah badai-badai kehidupan menghampiri, dan kita tidak boleh kalah atas hal itu. Kadang kita merasa lemah melawan masalah itu. Kita merasa itu terlalu besar bagi kita. 

       Coba renungkan kembali. Tenangkan pikiran, hati, dan fisik. Pikirkan secara jernih, bahwa wadah yang besar akan diisi volume yang besar pula, kan? Begitu juga sebaliknya. Kita mau jadi wadah yang besar apa yang kecil? Renungkan baik-baik, dan coba perhatikan sejenak.
       Hal-hal yang seringkali membuat kita sedih berasal dari diri kita sendiri. Sebenarnya, yang menentukan itu sedih atau tidak itu diri kita sendiri, kan? Dan terkadang sosial media sangat-sangat mempengaruhi kita akhir-akhir ini. Apakah kalian juga merasakan hal yang sama?
       Sosial media di akhir-akhir ini seperti magnet. Memiliki dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Ada baiknya, dan juga ada buruknya. Baiknya, kalian tentu sudah khatam dan paham apa saja hal positif yang dapat diambil dari sosial media. Negatifnya pun tentu, kalian bisa menganalisisnya jauh lebih dalam. Nah, lalu, apakah ada hal yang jauh lebih dalam daripada itu? Kurasa dari dalam diri kita sendiri. Bagaimana kita dalam mengelola emosi, bagaimana kita mengontrol sedih/senang kita. Itu semua bisa kita kontrol dan kelola. Sangat-sangat bisa.
       Aku pernah memutuskan untuk detoxifikasi sosial media yang di mana benar-benar tidak membuka sosial media, seperti Instagram, Twitter, Whatsapp, LINE, Snapchat, dan masih banyak lagi, you named it.
       Benar-benar sangat bermanfaat saat kamu tidak membuka itu semua. Tutuplah aplikasimu, dan cobalah untuk hidup di dunia nyata. Perhatikan lingkungan sekitar, pekalah dengan keadaan nyata, dan habiskan waktumu tanpa memegang ponsel. Rasakan, dan cobalah. Aku pernah merasakannya setidaknya 4 atau 5 hari tanpa Instagram dan Twitter, bahkan tidak membuka Whatsapp dan LINE juga. It is really amazing for me. I can see the real world and feel the real around. Membalas pesan bisa nanti, tapi percakapan di dunia nyata, tidak bisa ditunda.

Cheers,
Virgiawan L.

Komentar

  1. TRADING ONLINE
    BROKER AMAN TERPERCAYA
    PENARIKAN PALING TERCEPAT
    - Min Deposit 50K
    - Bonus Deposit 10%** T&C Applied
    - Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover

    Daftarkan diri Anda sekarang juga di www.hashtagoption.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Hadiah

Aku Tak Mau Lagi Jadi Layangmu

Baksos MP 2015